Minggu, 02 Agustus 2020

*CERITA MABIDAMA PRENEUR 2019*

Akun Blogspot ini terlahir ketika masa mabidama 2019 di Polbangtan Medan. Polbangtan Medan merupakan sebuah kampus beralamatkan di Jl Binjai KM 10 Tromol Pos,dan menurut kami bak Lembah Tidarnya Pertanian di Kota Medan. Awal mulanya tertarik dengan kampus ini karena pendidikannya yang merupakan beasiswa full dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian, tepatnya dalam naungan BPPSDM Pertanian. Panjang perjalanan sebelum menginjakkan kaki di kampus ini. Karena sebelumnya saya sudah berhasil masuk dan menapaki kampus-kampus lain, diantaranya Kampus PKN STAN Bintaro, Kampus USU,Kampus Polmed. Namun akhirnya aku menjatuhkan hati ke kampus ini, dikarenakan mempertimbangkan biaya hidup ketika merantau menempuh pendidikan yang jauh dari kelurga. Berhubung juga saudara (abang dan adik yang masih harus sekolah dan kuliah) dan menurut saya membutuhkan biaya yang cukup besar. 

Mei 2019 ketika saya baru pulang dari pulau sebelah Pulau Batam. Memulai perjuangan untuk mengikuti seleksi yang diadakan di Kota Medan. Dengan persiapan yang cukup membuat saya diterima di dua kampus sekaligus yaitu POLMED dan POlbangtan Medan. Suatu berkah dan syukur yang nikmat. Sempat berpikir apakah saya masih bisa, apakah saya masih layak duduk di kampus negeri.Ternyata Tuhan masih memberkati.

Melakukan dan mengikuti tes demi tes yang diselenggarakan di Padang Sidempuan (SMAN 2 PADANG SIDEMPUAN) menjadi saksi dan petualangan yang baru. Melakukan tes kesehatan di RSUD Pirngadi Kota Medan dengan biaya Rp 600.000; tak menyurutkan semngat kami calon mahasiswa baru Polbangtan Medan 2019. 

Menunggu-menunggu hingga keluar pengumuman tes kesehatan dan puji Tuhan serasa terharu dan sangat bersyukur bisa menjalani dan diterima di kampus semi-militer yang berada langsung dibawah kementerian pertanian. Ternyata banyak jalan menuju mimpi,banyak cara menempuh perjalanan, banyak solusi yang kita dapat ketika kita mau mencoba.Sebelumnya tidak kepikiran bahwa akan diterima di kampus ini, dan itu menjadi syukur tersendirii bagi saya dan keluarga. 

01 September 2019 menjadi awalan bagi kami.Meninggalkan keluarga, saudara, teman-teman serta memulai menginjakkan diri dan harus tinggal di asram. Yang mana sebelumnya,belum bisa membayangkan bagaimana tinggal, hidup, mandiri, serta berdikari sendiri menempuh pendidikan.
#3 Minggu pertama di kampus menjadi perjuangan terberat buat kami, karena harus menjalani program MABIDAMA (Pengenalan Kampus) buat para pendatang dan mahasiswa baru. Dididik dengan keras oleh Pelatih, Senior dan Panitia mabidama. fajar menyingsing,memaksa kami harus beranjak dari asrama, Provos yang setiap harinya selalu mendongkrak asrama,memukul tiang tiang asrama dengan kayu untuk membangunkan kami.Serasa berat, namun harus berjuang. Ini awalan dan kedepannya pasti akan berat, Mabidama menjadi ukiran yang menghasilkan banyak kenangan. Masuk kolam berlumpur sudah menjadi makanan, dan sajian yang berat buat kami.Merangkak setelahnya di lapangan, guling-guling, tidur di paret menatap langit di malam hari. Merayap di paret menjadi hal berat namun yang pasti harus masuk ke dalamnya. 

JuritMalam juga manjadi sesuatu yang sangat menakutkan buat saya karena rangkaian kegiatan yang dilakukan di tengah malam sampai subuh yang mana jamnya hantu berkeliaran hehe :) Mengingatnya, ada yang menangis, teriak tragis, serta takut ketika diperhadapkan dengan suara-suara kuntilanak,pocong yang berserakan di jalan. Serasa menghadapi kuburan para kuntilanak. Memang seram,seakan kami berpikiran ini menyiksa, namun lebih dari pada itu. 

Memasuki masa harus ke Rindam (Batalyon kavaleri 06 Naga Karimata) menjalani masa-masa pembentukan, pembinaan mental, fisik, serta pendidikan bela negara,Disuguhkan dengan kegiatan yan serba padat dan tersruktur dengan baik.Membuat kami letih tidak karuan, capeknya minta ampun, belum lagi minum juga yang disediaka cukup terbatas. membuat kami mencari apapun caranya untuk dapat minum,hingga meminum air kran kami lakukan. Kegiatan yang super padat dan full pembinaan, tidak kenal lelah baik pagi siang malam. tidak mengenal betapa dinginnya udara pagi, tidak peduli betapa teriknya panas,tidak peduli betapa gelap dan menakutkannya malam di barak batalyon yang sudah lama tidak ditempati.

Ngeri-ngeri sedap cerita kami disana.Tidurku juga yang sangat tidak puas,serasa dihantui dan terus diganggu. Serasa dalam ruangan itu menjadi tempat mahkluk lain bersarang.Pikiranku ambyar dan ketaktan di tiap malam datang. Jika saya tidak berdoa,pastilah saya tidak bisa tidur,pastilah saya tidak bisa tidur dan menutup mata. 

Di ruang kosong yang kami jadikan time merenung bagaimana kisah kami ini, bagaimana cerita kami, bagaimana latarbelakang kami, bagaimana renungan yang disajikan sangat menyentuh, sangat sedih, sangat membuat hati kita menangis. Tetesan demi tetesan air mata kami tumpah dalam ruangan itu, kami menyadari akan dan bagaimana kehidupan kami kelak, bagaimana masa-masa sulit kami kelak, bagaimana masa-masa itu akan terlewati dengan cara yang menantang. 

Di sebuah gereja kecil di Batalyon itu juga pernah kami suguhi. Beribadah disana bersama teman-teman, kembali kepada sang pencipta. Meminta kekuatan untuk mengikuti rangkaian kegiatan dan jadwal yang sangat padat ini. Mencurahkan segala sesuatunya kepada sang pemilik. 

Poliklinik yang juga mengisahkan kisah seram, dikarenakan dalam kegiatan tersebiut kita harus mendoakan teman kami yang kerasukan. Takut yah memang takut. Karena selama ini belum pernah tahu bagaimana sih kalau seseorang itu terkena demikian.Berdoa-berdoa dan berdoa, namun hantunya sangat bandel sangat keras. Merinding jika mengiatnya. Jadi teringat bg Gulo yang menjadi pendoa disana, sekaligus abang itu juga serasa memiliki indra keenam. 

Yong Modo menjadi beladiri yang kami pelajari disana yang diajarkan oleh pelatih X. 
Sangat menantang namun susah ditirukan.

PBB dan pembentukan mental, mulai dari masuk Kolam Tank kena pres habis-habisan, malam pengisi kegiatan dengan materi bela negara oleh pelatih fakqo serta malam puncak perpisahan dengan keyboard, dengan rangaian kegiatan api unggun, serta terakhir foto bersama dengan Collection Tank Keren di Batalyon Kavaleri 06 Naga karimata.Selanjutnya kembali ke kampus.


dan mengikuti beragam acara di sana sebelum penutupan MABIDAMA PRENEUR 2019,selanjutnya pengembalian HP kepada MABA. lekas juga mabidamanya.Ceritanya penuh, dan akan dikenang dalam pikir, dan  nurani.


SALAM MAHASISWA POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN ANGK.2019
KEMENTERIAN RI 2019-2020
TPTP A 2019 
SALAM HANGAT REKAN SEPERJUANGAN. SPIRIT MASUK KAMPUS. 


#POLBANGTANBANYAKCERITA
#BATALYONJADISAKSI
#POCONGJADIPENIKMATMABA